Perempuan di Titik Nol oleh Nawal El Saadawi

Judul : Perempuan di Titik Nol 
Penulis: Nawal El Saadawi
Yayasan Psutaka Obor Indonesia 2014
xxiv +176 halaman : 11 x17 cm
ISBN 978-979-461-867- 7

Pelacur seakan sebuah nomina yang "tidak begitu baik",-kesan saya. Dengan definisi verba “menukar” raganya dengan “angka”.

Namun, dalam buku ini, saya di jelaskan bagaimana seorang atau beberapa orang lebih lacur daripada pelacur yang lancung hidupnya.

Dari buku ini, apakah bisa dibilang bahwa “ketidakberuntungan” Firdaus (tokoh utama) yang bertemu jenis laki-laki yang diceritakan. Tapi masalahnya, dari ia kecil sampai akhirnya ia mati, ia menjadi perempuan yang sungguh “kenapa ia selalu bertemu jenis mereka itu?”.

Dari pengalaman hidupnya, seluruhnya berisi perihal diremehkan namun juga dibutuhkan oleh jenis itu (baca: laki-laki). Bahkan nomina “pe-dalam lacur” saja ada karena kebutuhan mereka.

Meski ada yang mengganjal mengenai "setidaknya pelacur adalah manusia bebas yang menentukan nilai dirinya”, tapi tak lagi mengganjal ketika baca novel ini. Bahkan saya ingin mengumpat, “sudahlah menjadi pelacur lebih baik dan lebih bebas daripada kau menjadi seorang istri atau seorang wanita yang jatuh hati”.

Bacalah buku ini, cukup dengan dua hari, kamu bisa memahami narasi dalam buku ini. Setidaknya teman akan terbuka “pintu” dalam pikiran mengenai bagaimana seorang lacur yang hidupnya lancung, malah lebih baik dari siapapun.

Novel ini meski menjelaskan ketidakadilan, kesedihan. dan “ah pokoknya kenapa gini banget”, tapi juga memberi pesan bahwa perempuan adalah ciptaan yang kuat dalam sebuah pertempuran.