Don't Be To Good
Love for Imperfect Things dibuka dengan kalimat yang membuat aku langsung ingin menyelesaikan buku ini. Dalam bahasa indonesia, sekiranya kalimat tersebut adalah berbunyi seperti ini,
Apakah kamu salah satu anak yang dipuji kalau kamu adalah anak yang baik? Dengan begitu, kamu berusaha keras banget untuk menunjukan kalau kamu adalah anak yang baik kepada orang tua, guru, dan orang sekitarmu? Bahkan ketika kamu sedang merasa sulit, kamu belajar untuk tidak mengeluh dan tak mudah bosan?
Lalu, sekarang setelah kamu dewasa, apakah kamu masih merasa bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut? Menyenangkan orang lain? Apakah kamu masih rajin untuk menjadi seorang yang berusaha untuk tidak mengganggu orang lain atau menjadi beban orang lain?
Tapi ketika ada orang yang mengganggu atau menjadi beban untukmu, kamu malah membiarkannya atau malah memakluminya, karena kamu sudah terbiasa untuk menjadi orang yang tak mau memberatkan orang lain dan membuat orang lain tidak merasa nyaman?
Padahal, untuk menjadi anak atau dewasa yang baik, bukan berarti kita tak punya ego. Karena sebelum kamu mencintai dan berbuat baik pada diri kamu, “Be good to yourself first, then the others”.
Kamu bakal membuat orang lain bahagia kalau kamu sudah bahagia. Jadi, wujudkan kebahagiaanmu dengan penuh agar kamu bisa memberikan orang lain bagian dari kebahagiaanmu.
…As Your Prescription
Love for imperfect things mengulas konflik kehidupan yang kita temui, yakni yang dijelaskan melalui tiap babnya. Yakni,
- Self care
- Family
- Empathy
- Relationships
- Courage
- Healing
- Enlightenment
- Acceptance
Dalam tiap babnya, cuplikan kuot yang ditampilkan menjadi resep tersendiri. Karena bagi orang yang memiliki kepanikan, kadang bukan obat saja yang menenangkan. Namun, kalimat memiliki energi besar yang berpengaruh pada kehidupan. Contohnya yakni,
People who do not make an effort to form or maintain a relationship, thinking that it will happen if its meant to, often remain single. The person you are “destined” for will not suddenly appear one day, knocking your door, like in the french flim Amelie.
One can not become president without campaigning, even someone with a great chance of winning. A good relationship will never come about without work.
Love for imperfect things juga memberi tahu kita mengenai kritikan dan kegagalan. Bagi sebagian orang, kata kata sangat bisa membunuh. Jadi, kita harus siap tameng dengan cara mengatur pola pikir kita.
Jika menghadapi kritikan, kayaknya kita lebih terpengaruh sama 1 kritikan daripada 10 pujian ya? Kapanpun kamu merasa sakit hati karena ucapan seseorang, inget! kalau kamu punya 10 pujian dari orang yang menyemangati dan mendukung. Kamu ga sebego itu kok!
Dan perihal kegagalan, setiap orang mengalaminya. Kita belajar dari setiap masalah tersebut dan bisa belajar untuk menjadi lebih bijak menghadapinya. Kegagalan juga bisa menjadi kesempatan untuk kita evaluasi dan berpikir kembali, serta bertumbuh dari sisi mental dan spiritual.
When You Feel Bad
Ketika kamu merasa buruk banget hari ini, kamu jangan pernah berusaha untuk menolak perasaan ini. Kalau kamu berusaha untuk mengendalikannya, hanya akan bertambah buruk. Seberapa besar kamu berharap perasaan buruk ini cepat ilang, malah hanya akan bertahan sesuai dengan energi yang kamu habiskan buat melupakan. Ketika kamu mengijinkan perasaan itu berada di diri kamu dan memantaunya, malahan bisa pergi dengan cepat tanpa kamu sadari.
Let it Go!
“True freedom is being without anxiety about imperfection” Zen Master Sengchan.
Bebaskan cara berpikirmu. Pilih cara terbaik untuk menerima masalah yang kamu hadapi. Meski pikiran kita berada di dalam kepala, bukan berarti terpenjara. Selamat membaca!
0 Komentar