5 Buku yang harus dibaca para bibliophile


1.     Tukang Kebun  oleh Rabindranath Tagore

Buku berjudul tukang kebun ini saya baca dalam bahasa indonesia, yakni ditulis oleh  Rabindranath Tagore,  dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Hartojo Andangdjaja. Buku ini saya pinjam di perpustakan paling kaya di sekitar kampus saya. Bukan di perpustakaan kampus malah. Buku ini sangat berkesan dengan syair yang sangat indah. Sungguh sangat indah sampai sekali kau baca, kau akan candu untuk membalik lembar demi lembar berikutnya. Dan lucunya, membaca buku ini seperti dirayu oleh manusia yang tak kasat mata. Senum-senyum sendiri sejadi-jadinya, bahkann geleng kepala karena takjub dengan syairnya.

2.      Dunia Kafka oleh Haruki Murakami

Haruki murakami bagi saya mampu menarik alam bawah sadar untuk terus mengingat bagaimana narasinya. Pergelatan dan pencarian bocah bernama kafka yang dinarasikan dengan sangat dalam. Murakami bagi saya adalah penulis yang diluar batas imajinasi saya. Kendati sudah tidak dikagetkan dengan gaya menulisnya, dengan membaca Norwegian Woodnya, tapi tetap saja masih sangat kaget dengan narasinya di awal mengenai kucing-kucing di buku Dunia kKfka. Tidak seperti buku yang lain, Murakami lebih membuat saya untuk tegang, berpikir, dan sering minum air putih ketika membacanya.

3.      Istanbul oleh Orhan Pamuk

Dari beberapa karya Orhan Pamuk, Istanbul adalah karya yang baru saya baca. Pun saya tidak bisa melihat bagaimana ia sebenarnya. Dan lagi, Istanbul semacam novel mengenai kota Istanbul sendiri. Mengisahkan kota Istanbul  dan kemegahan  Bosphorus dulu yang penuh dengan keluarga kaya. Selain menarasikan kemegahan kota, dalam buku ini menyelipkan bagaimana seorang muslim sekuler hidup di kota yang bagi saya adalah representasi kota dengan mayoritas muslim. Dan ternyata, sekulerisme malah lebih wajar di Istanbul sana. Apalagi ketika narasi perayaan Idul Adha di buku ini dikisahkan, yakni keluarga muslim dengan perayaan makan daging beserta wine sebagai minum pendampingya. Sungguh, contoh kecil bagaimana sekulerisme bekerja di negara Islam.

4.      War and Peace oleh Leo Tolstoy
Jika boleh kubandingkan dengan buku lain, buku ini sungguh menyita waktu. butuh 2 bulan bahkan aku membacanya. Buku War and Peace adalah buku sastra rusia, sedang di indonesia di tahun 2016 belum ada terjemahan mengenai buku ini. lalu aku pun membacanya dengan terjemahan bahasa inggris dengan 1392 halaman. Dan yang paling bikin sebel malah bukan ceritanya, tapi font buku yang sangat kecil dan rapat. Namun, sungguh buku ini sangat berkesan ketika ada manusia yang bertanya buku apa yang harus kamu baca? Bilang saja War and Peace oleh Leo Tolstoy.

5.      The Count of Monte Cristo oleh Alexander Dumas

Buku ini hampir sama tebalnya dengan War and Peace, namun kisahnya lebih ringan dan asik saja. Layaknya sinetron indonesia yang penuh balas dendam. Ya memang kisah ini adalah kisah balas dendam sih. Namun sungguh, awal kisah di buku ini pun memikat saya apalagi dengan harta karun yang disimpan di pantai paling asing bisa ditemukan. Buku ini memang seperti telenovela, tapi bukan berarti terlalu receh dan remeh untuk dibaca.

Kalau kau bertanya kenapa buku Pramoedya tidak termasuk? Buku Pram memang tak akan aku masukkan, karena dia berada di kategori istimewa dalam hati saya. Sungguh. Sesungguhnya Pram lah yang paling memberikan kesan mengenai jurnalistik dalam tetralogi Burunya. Apalagi ia seakan menyuruhku untuk tidak jadi PNS. Dan jurnalistik dan PNS itu lah sangat mengena bagi pikiran saya. Sedangkan 5 penulis diatas sungguh penulis yang inginku tiru bagaimana mereka menarasikan cerita. Aku ingin seperti Tagore dengan keindahan bahasa dalam menarasikan alam, manusia dan lainnya. Aku ingin membentuk seribu tokoh seperti dalam War and Peace, ku ingin menarasikan setting tempat yang jelas seperti Orhan, lalu aku ingin membawa jiwa pembaca luruh dan lebur mengikuti alur narasiku seperti Murakami. Juga, aku ingin membawa pembaca dalam petualangan yang seru dan candu yang dinarasikan oleh Dumas.
Bagiku, 5 buku itu harus kalian baca karena mereka representasi dari berbagai negara. Ada india, turki, dan rusia. Dan nama besar penulis diatas pun tidak diragukan lagi. Sungguh, belajarlah dari 5 penulis itu.

Posting Komentar

17 Komentar

  1. makasih ya kak, bermanfaat sekali aku skrng jd punya list2 buku yg mau aku baca deh, sukses terus ya kak!

    BalasHapus
  2. Tetap semangat ya kak ngereview bukunya, jadi referensi buat aku hehe.

    BalasHapus
  3. Wah bisa jadi referensi bacaan nih. Mungkin yang bakalan jadi yang pertama dibaca ya si tukang kebun biar bisa mesem-mesem sendiri juga hehe

    BalasHapus
  4. Semua bukunya suer teh amazingggg makasi banyak rekoemdasinya langsung catat dan beli buat buku weekend hehe

    BalasHapus
  5. Bagus-bagus banget bukunya. Next kalau ada waktu pengen baca juga.

    BalasHapus
  6. Asiiik jadi punya referensi buku-buku. Kelima limanya aku belum pernah dengar, tapi mungkin nanti akan kucari kalau stok buku di rumah habis. Makasih infonya teh..

    BalasHapus
  7. Wuih, keren-keren bukunya. Aku tadi sempet Googling dulu. Dan aku belom baca satu pun judul buku-buku di atas. Kudu nyari satu per satu nih.

    BalasHapus
  8. Boleh nih masukin list buku must read, semoga bisa baca juga

    BalasHapus
  9. nanti ku cari semua buku yang teteh review

    BalasHapus
  10. Buku-bukunya keren dan menarik untuk dibaca teh, bisa deh jadi referensi untuk bacaanku

    BalasHapus
  11. Bagus-bagus teh rekomendasi bukunya. Kalau boleh saran di bagian sub judul-judul bukunya di bold tulisannya teh, biar keliatan gitu hehe..

    BalasHapus
  12. Mksh teh sharingnya... Rekomen bgt buku2nya, bisa nih buat nambah list bacaan baruuu

    BalasHapus
  13. Kalo The Count of Monte Cristo malah nonton film nya dulu, and suka BGD karena pemeran utamanya ganteng, and cantik, qiqiqiqi, trus sedih juga pas bagian cewe nya sadar kalo Monte Cristo itu kekasihnya dulu yang di kira udah di hukum mati, langsung baperrrr... 😂😂

    BalasHapus
  14. Bumi Manusia, Rumah Kaca dan Anak Semua Bangsa sudah Bunda baca sejak tahun 80'an srpertinya harus dibaca ulang untuk menyegarkan ingatan duuuh keren ini teh ngebahan buku level dunia

    BalasHapus
  15. pengen baca yang Dunia Kafka, nyaris sering aku dengar tapi belum beranjak untuk mencarinya. Nice sharing ya teh, aku jujur malah merasa jauh dari bacaan sastra seperti ini hehe

    BalasHapus
  16. belum pernah dengar 5 judul bukunya mbak, tapi aku tertarik untuk browsing niy cari-cari di perpustakaan, sapa tahu menemukan salah satunya

    BalasHapus