Perjalanan Kecil ke Cijambu, Sumedang


image:gunselisepici.com

Perjalanan pertama Mini Journey divisi GURITA yakni ke Gunung Cijambu. Kita merencanakan untuk berangkat pukul 06.00 WIB, akan tetapi ada kendala dari anggota yang belum sepenuhnya hadir. Oleh karena itu, kita menunda acara pembukaan menjadi pukul 08.30 sampai 08.45 WIB. Lalu kami  berangkat dari Jatinangor pukul 09.23 WIB dan sampai di perhentian pertama yakni di rumah ketua RT 01 RW 01 Dusun Astana Panjang,Desa Cijambu untuk menitipkan motor. Diperjalanan dari SC Fikom Unpad menuju Cijambu, selain dari kendala keterlambatan waktu masih ada kendala lain yakni  kurangnya kendaraan motor. Meskipun ada kendala seperti yang disebutkan diatas, perjalanan kami lancar dan aman. Dan kita sampai di rumah Pak RT pukul 10.23 WIB.
Untuk perjalanan menuju basecamp, kita berjalan kaki, yakni kita sampai pukul 11.06 WIB. Lalu kita mendirikian campcraftdi sekitar Sungai Ciherang, sekitar 50 meter dari sungai. Di perjalanan menuju basecamp, terlihat banyak warga yang memelihara sapi perah, serta tanaman budidaya dan sayur-sayuran. Dan yang pasti adalah pohon pinus yang tumbuh berjajar di Gunung Cijambu.
Setelah sampai di basecamp kita melakukan trapping. Pada saat materi trapping, saya medapatkan bagian untuk trapping burung. Selama satu jam waktu yang diberikan, trapping burung yang saya buat dengan rekan saya belum selesai, selain susah mencari kayu yang melenting, faktor utama adalah kami gagal dalam mengaitkan tali yang seharusnya menjebak si burung. Yang berhasil saya lakukan adalah mencari umpan untuk trapping, yakni cacing tanah.
setelah akhirnya trapping  dari pukul 11.06 samapi pukul 12.35 WIB. Selanjutnya  kami melakukan campcraft dan ishoma,yakni pukul 12.35 sampai pukul 13.30 . Lalu melanjutkan materi navdar. Kita melakukan tekhnik man to man untuk mencari check point. Man to man yakni dilakukan dengan cara menembakan kompas kepada objek, yakni  bisa ke pohon atau ke teman kita. Oleh karena itu man to mandilakukan minimal dengan dua orang untuk saling membidik. Dalam melakukan navdar kususnya dengan tekhnik man to mandiperlukan ketelitian, karena meleset satu derajat saja maka akan begeser lima mater lebih dari tujuan yang sebenarnya. Selain itu dalam melakukan navdar, kita harus teliti dalam orientasi medan dan membaca peta. Meskipun lelah tapi saya menikmati materi navdar , selain karena tertarik dengan materi navdar juga karena penasaran mencari titik akhir sehingga terpompa semangat untuk melakukan navdar.
Setelah melakukanm navdar yakni pukul 13.30  sampai pukul 16.24 WIB, dilanjutkan ishoma dan setelah itu evaluasi dari pukul 20.10 sampai 21.59.
Setelah itu light off pukul 22.00 WIB dan dibagi jadwal piket malam. Saya mendapat bagian dari pukul 02.00 sampai Pukul  04.00 WIB. Akan tetapoi, dalam membangunkan teman untuk jaga malam sangat sulit apalagi Rahma dan Resti, setelah akhirnya bisa membuat perapian kecil saya bertugas untuk menjaga api, akan tetapi dari pukul 03.00 sampai pukul 03.30 WIB saya hanya sendiri yang masih piket malam, sedangkan Rahma dan Resti tidur di belakang saya, karena suasana malam yang amat pekat dan sepi saya agak takut untuk berjaga sendiri dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke tenda pukul 03.30 WIB.
Setelah itu kami bangun jam 05.00 untuk melakukan ibadah, membuat sarapan dan membongkar flyseheet kami. Setelah itu pematerian navdar yang kedua yakni pukul 08.49 sampai pukul 12.48 WIB. Untuk materi navdar selalnjutnya kami lebih menikmati karena sudah ada pengalaman dari navdar di hari sebelumnya. Setelah materi navdar ke dua selesai lalu dilanjutkan ishoma dari pukul 12.48 sampai pukul 13.45 WIB.
Dan selanjutnya dilanjutkan untuk mencari isu lingkungan yakni melakukan wawancara dengan warga  sebaga narasumber. Hal yang menarik adalah kita berjalan satu kilometer untuk menemui narasumber dengan jalan naik turun dan susasana ini mengingatkan saya saat diklatsar kappa 17.  Kami selesai malkukan wawancara pukul 16.30 WIB dan langsung menuju Jatinangor untuk melakukan acara penutupan. Setelah perjalanan 5 menit hujan mulai turun dengan deras dan ditengah perjalanan rekan kami yakni resti dan ariel terpleset akibat jalan yang licin, karena hujan sangat deras dan waktu sudah sangat sore akhirnya kami memutuskan untu singgah di masjid tanjungsrai untuk melakukan ibadah lalu perjalanan dilanjutkan ke Jatinangor  dan sampai di SC FIKOM UNPAD dalam keadaan basah dan dilanjutkan dengan unpacara penutupan pukul 18.30 sampai pukul 18.45 WIB. Dan berakhirlah Mini Journey untuk divisi GURITA angakatan Derap Purnama.

Posting Komentar

0 Komentar