Ada kalanya, meski merasa baik dan sudah berusaha untuk tidak merugikan orang lain, tetap saja apa yang dilakukan selalu ada salahnya. Namun, jika kamu merasa kok salah terus dan aneh, kamu perlu pertimbangkan diri kamu. Apakah diri kamu memang salah, atau orang lain yang sedang bertingkah.
Jika merasa obrolan kamu dan alur persahabatan (cielah) kamu agak aneh dan merasa tersakiti terus, kamu bisa melakukan refleksi dan apakah kamu merasa 9 tanda di bawah ini adalah kamu banget?
Orang lain kok bodoh sih
Kamu merasa bahwa orang lain bodoh. Apa saja yang mereka lakukan mengundang pertanyaan kita, kenapa sih mereka bodoh dan masa gitu aja ga bisa. Well, hati-hati ya. Apakah kamu merasa kamu pintar jika kamu melihat mereka sebagai manusia bodoh? Bisa jadi kamu yang salah. Kamu merasa terlalu pintar, dan hal itu tidak bagus untuk karaktermu sendiri. Kadang, orang pintar adalah orang yang bisa menyesuaikan dengan kognisi seseorang. Contohnya adalah ketika kamu bicara dengan istilah marketing atau kedokteran pada teman yang tidak terjun di ranah itu, kamu malah akan terlihat “bodoh”. Begitu pula sebaliknya.
Orang-orang melihat kamu sebagai pusat perhatian
Biasanya, kalau masuk kafe atau sedang bayar kopi, ada orang yang ngeliatin kita mulu. Well itu adalah perasaan semua orang. Namun, bukan berarti orang melihat kamu dan tertarik ya. Karena melihat orang yang baru masuk ke kafe adalah reaksi alami. Jadi, jangan merasa kamu menjadi tokoh utama. Namun, untuk memastikannya, tanya kepada temanmu dan jangan beranggapan bahwa kamu yang paling cantik atau cakep. Apakah orang-orang sekitar melihat kamu terus. Karena bisa jadi kamu orang yang annoying karena berisik.
Mengulangi kejadian yang sama
Misalnya, kejadian kamu bermasalah dengan teman. Sebelumnya, kamu juga memiliki permasalahan dan kejadian ini terulang di pertemanan kamu yang baru. So, pasti kamu harus belajar untuk menelaah diri sendiri. Apakah benar bahwa kamu melakukan hal yang salah. Namun, pastikan kamu berani mendengar kejujuran dari orang lain. Jangan menunjukan banyak alasan kenapa kamu merasa perlu melakukan hal tersebut yang malah membuat pertemanan bermasalah.
Awalnya, ada 9 poin yang ingin diulas sebagai tanda bahwa kamu harus refleksi diri. Namun, jika 3 hal saja sudah terpenuhi maka kamu sudah sepatutnya melakukan cermin pada pada diri sendiri. Meskipun, tak harus menunggu 3 poin itu, kita sebagai manusia seyogyanya selalu bercermin dan menelaah apakah diri kita sudah melakukan yang tepat. Jangan sampai, kita sendiri membohongi diri dengan terlalu banyak alasan dan mencari dukungan orang lain. Jangan sampai ketika kita bercerita pada teman terdekat, hanya untuk mencari simpati, perhatian, dan dukungan bahwa apa yang kita lakukan memang wajar. Kita, sebagai pengendali diri, seharusnya stop untuk mewajarkan orang lain untuk menaruh simpati berlebih dengan cerita kita. Karena terkadang, kita perlu tamparan cerita yang benar untuk menjadi diri yang lebih baik.
Meski, hal itu adalah sebuah tindakan yang membutuhkan energi lebih dan siap untuk melihat diri sendiri tak sempurna. Namun, jangan sampai masalah kamu disitu-situ aja dan terulang kembali. Masa sih kamu selalu bermasalah dengan hidup tapi tak ingin naik kelas?
Refleksi diri bukan berarti menyalahkan diri sendiri, namun mengakui apa yang benar dan yang salah. Hal ini perlu bantuan orang terdekat yang jujur bukan mendukung. Kadang, toxic positivity tetaplah racun meski itu adalah hal baik.
Yuk, mumpung menuju akhir tahun. Kita refleksi diri. Bukan refleksi kaki tapi karakter diri ya teman-teman :)
0 Komentar