Modal Nekat dan Grogi, Tapi Berhasil Virgin 10K Trail Running


Ternyata rasanya, ga yang seneng banget atau merasa wow. Tapi, lebih ke rasa lega karena ternyata sesuatu yang dianggap agak sangsi untuk direalisasikan ternyata bisa sukses kali ini. Untuk orang yang sedikit “pesimis” (karena punya waktu 1 bulan buat belajar lari), hal seperti ini sangat memberi perubahan dan energi positif sih.

Lari 10K kali ini adalah tantangan yang dibuat untuk diri sendiri. Karena kalau perihal lari aku selalu KO. Apalagi, ketika ga bisa lari cepet  dan kita menganggap bahwa kita memang ga bisa lari. Padahal, dalam teori inkremental (Self-theories oleh Carol Dweck yang lumayan tebel dan begitu textbook ini) seseorang selalu punya kesempatan untuk selalu lebih baik dari sebelumnya. Karena hasil selalu bisa berubah, baik lebih baik ataupun lebih buruk. Jadi, kalau lari ga bisa cepet bukan berati ga bisa lari. Bisa, cuma ya pelan aja.

Lalu ada buku yang tahun ini sedang aku suka karena semuanya nempel di otak, yakni buku Make Time: How to Focus on What Matters Every Day Book by Jake Knapp and John Zeratsky. Saat baca buku ini, seperti kesindir dan sadar. Soalnya, penulis ini adalah orang yang sibuk keterlaluan! Kalau aku bandingkan sama dia, malu sendiri rasanya karena terlalu banyak keinginan tapi isinya cuma alasan dan belum direalisasikan. Dan, mereka ini, bukan sekedar mengatur waktu yang pintar, tapi mindset buat menyisihkan waktu meskipun sedikit dan rutin itu yang patut dihargai. Karena hal kecil  kayak gini termasuk sulit banget :(


And then, sedangkan aku masih punya waktu di pagi hari sebelum masuk kerja maksimal jam 8 dan malam hari setelah kerja setelah jam 5. Meski ada kegiatan di hari senin sampai sabtu, dan libur hari minggu, bukan berarti tak ada waktu! Inilah saatnya realisasikan apa yang sudah aku baca ini. Lalu, terbitlah inisiasi untuk mencoba lari pertama kali. 


Daftar karena nekat

Maksutnya tuh berani daftar dulu, walaupun ditengah jalan agak ragu ketika peta keluar. Kok 10 km jauh ya. Meski elevasi 200 ga ada, tapi takutnya nanti bakal lari kena COT yang 3 jam. Bisa mikir gitu karena belum pernah lari 10Km di road. Bahkan belum pernah lari 5 km juga. 


So, perdramaan dimulai. Minggu pertama lari mulai sakit kaki. Shin splints, tulang kering luar sakit, dan kaki kiri berat dan gampang kesemutan, tapi tetep kalem. Minggu kedua lari, kok makin parah sakit kakinya, tapi ga keram atau kesemutan. Aman! Nah, minggu ketiga sakit dema dan flu tapi tetep lari dan inilah lari 5,5K pertama yang aku tulis di cerita sebelumnya. Panik, karena kaki kebas dan kayak mati rasa! Minggu keempat inilah masa masa kepercayaan diri turun setelah lihat peta. “Gimana bisa lari kalau 5,5K aja ga aman kaki. Nerves!

Seminggu sebelum hari H, aku lari (jogging lah orang pacenya masih 8 lebih) untuk pertama kalinya 10K. Yeay! tak jadi aku nerves!



Dan inilah event pertama yang aku ikutin. Sendirian pulak. Pertama kali nunggu flag off agak kepikiran kalau guel ketinggalan dan nyasar gimana. hahahaha. Tapi, aman! Jalur jelas, marshal banyak, WS asik! Dan finish dong! 1 jam 33 menit di waktu aku. Tapi Officialnya 1 jam 44 menit. Tuh kan, ternyata bisa dong! hahahaha. Kaki aman, nafas aman, semuanya aman! Cuma jadi batuk batuk pas selesei lari sih wkwkw. 



Jadi, hidup membutuhkan tantangan yang bikin grogi dan mikir kalau diri kita ga akan bisa sukses. Karena dengan begitu, tantangan itu cukup besar untuk kamu taklukan. Kalau ga grogi dan biasa aja, berarti tantangannya ga menantang dong! Ga ada motivasi untuk membuat diri bergerak dan melaksanakannya.

Dan anggaplah setiap momen yang ga asik dalam hidup sebagai tantangan yang akan kita lewatin untuk mendapatkan perasaan lega dan merasakan bahwa kita bisa melakukan hal apapun!


Tapi, berarti kalau apa-apa tuh lebih ke mindset dong ya? Keinginan buat nyoba hal baru dan juga ga usah takut. Lagian kalau gagal ya udah sih coba lagi. Ya gitulah pokoknya. Semangat aja kita! Karena hidup selalu menemukan hal baru yang pelik atau asik, jadi pasti kalau melewatinya bakal semenyenangkan ini.




Posting Komentar

0 Komentar