sumber :https://twitter.com/sarlisart/status/1067553248599453696 |
1.
Kenapa waktu lebih padat namun tidak ringkas dalam bulan ini? sedang ada yang diperjuangkan, malah hujan turun jadi penghalang. Bukan menyalahkan air yang jatuh itu, sedangkan hati manusia gampang sekali terpengaruh dengan hujan, air asam yang jatuh sembarangan.
2.
Bulan ini pun manusia banyak yang pergi. Ada yang pulang ke ranahnya di sana. Selamat kembali, tapi janji ya nanti harus balik lagi. Katanya bakal arungi rimba bersama. Nanti aku main ke Bangka. Mungkin bisa saja datang di hari resepsimu di sana.
3.
Baru-baru ini sudah tidak selow. Sedang sadar kalau waktu tidak sama langkahnya denganku. Selalu lambat untuk lihat sekitar. Sudah di penghujung tahun kembali. Desember lagi. Tahun depan? Banyak sekali agenda yang harus direalisasikan. Semoga Tuhan dan tuan mengabulkan.
4.
Bahkan kematian lebih jelas. Kehadiran Allah semakin jelas. Hanya satu, masih berusaha bahwa aku bukan menjadi kaum terakhir yang menyaksikan kiamat nanti. Mohon!
5.
Menyesal? Aku jarang menyesal, hanya lebih menikmati. Semua nya bisa menjadi sebuah pembelajaran.
6.
Manusia disekitarku ini tersakiti. Remuk ia. Rusak? Tidak! Ditinggal ia si Tuan Hati Laknat. lebih memilih wanita di sana dibandingkan karibku yang di sini ini. “sudahlah, tak usah percaya obrolan laki-laki. Kalau begini yang sedih juga bukan kau saja. aku juga! sudah cari kesibukan saja sana. Biar sebentar-bentar tidak ingat, lalu menangis. Kasihan mata itu!”
7.
Kalau aku? ditinggal juga sama karibku paling dekat waktu masih sekolah menengah pertama. Lucunya, keduanya menikah pada hari yang sama tapi mereka berdua sengaja merahasiakanya. Alhasil, saat beri kabar undangan mereka kaget terpingkal. Aku? tentu saja aku wajib datang ke pernikahan karib kesayanganku. Tapi? Tapi lebih sadar saja, kalau waktu memang berjalan tidak seperti langkahku. Kabar ini yang paling menjadikan Desember menjadi sepi. Sepi.
8.
Karib kesayangan waktu sekolah menengah atas sudah berstatus menjadi bunda. Mana perduli aku dengan status, tapi status ini jujur bikin iri. Belum sempat cerita banyak bagaimana ia melahirkan bayi lucu itu. Paling ia sama dengan ku sekarang. Ia begadang jadi bunda siaga, sedang aku begadang karena sebuah insomnia yang selalu mampir tak beraturan setiap tahunnya.
9.
Ada yang ku doakan. Semoga karibku yang di Bekasi dan Cilegon disegerakan. Sungguh! Semoga lancar di tahun depan.
10.
Oh! Nanti aku mulai berdoa untuk disegerakan juga. Tapi dibanding segera, bukankah siap adalah segala?
11.
Orang yang kukasih, semoga cepat sembuh dengan sakitmu. Pas aku balik nanti, janji kau bakal sehat kembali.
12.
Desember tak begitu terlalu menggila dengan masalah yang menawarkan diri. Nanti juga akan bahagia di pergantian tahun nanti. Dibanding tahun lalu, nanti aku ada rencana jadi koki di gunung nanti. Akhirnya, bersapa lagi dengan hijau. Semoga karibku tak terlalu bawa banyak make upnantinya. Biar tak terlalu ribet kalau jalan hanya wanita saja.
0 Komentar