Kehidupan di Kamp Konsentrasi
Man’s Search Meaning adalah buku yang aku kira berkaitan dengan perang. Meski ternyata memang berkaitan, lebih dari itu, buku ini adalah kisah nyata seorang tawanan Nazi di kamp konsentrasi. Tentang bagaimana seorang manusia bisa disebut manusia, ketika tak ada kepemilikan apapun bahkan harapan untuk hari esok.
Jelasnya, kamp ini sangat terkutuk dan sangat tidak manusiawi. Ketika baru masuk, orang-orang yang ditawan di sini semuanya harus melepaskan baju mereka dan mencukur habis semua rambut yang menempel di tubuh mereka. Bahkan, satu rambut pun tak punya.
Makanan mereka hanya segumpal roti dan ketika mereka tidak sehat, mereka akan digiring menuju tempat dimana mereka akan langsung “dibunuh” karena tidak efisien. Tapi ini mending, soalnya saat pindah tempat kamp, mereka harus kerja rodi dan yang sakit tidak dipisahkan dari mereka yang sehat. Jadi, penyakit gampang menular pada yang sehat.
Keganasan tempat kamp tidak diceritakan secara mendetail, karena mau seganas apa buku ini nantinya? Karena tujuan penulis adalah untuk menceritakan apa yang ia lalui dalam kamp dan bagaimana ia tetap bertahan untuk menjadi manusia yang tidak memiliki apa apa.
Man’s Search for Meaning menjadi buku yang mengajarkan dan memberi tahu kita bagaimana manusia dalam menghadapi keadaan yang asing, janggal, buruk, dan tidak adil. Sesuai judulnya, isi buku ini memang memberitahu kita tentang seorang yang sedang mencari makna dirinya sebagai manusia.
Kesabaran dan Kehebatan Penulis Saat Menjadi Tawanan
Pertama, kamu akan tahu bahwa penulis adalah orang yang memiliki mental kuat dan memilih jalan hidupnya dengan yakin. Setelah kamu baca, kamu akan tahu kalau ternyata penulis punya kesempatan untuk meninggalkan negaranya dan tidak menjadi bagian tawanan nazi. Namun, demi keluarga dan orang tuanya, ia tetap tinggal di dekat mereka sehingga dia masuk ke daftar tawanan.
Kedua, penulis merupakan seorang dokter. Dan ketika ia dan lemah, ia mengajukan diri untuk membantu para dokter di sana untuk merawat teman-teman tawanannya. Sedihnya, karena ia hanya akan memberi setengah tablet aspirin pada orang yang masih terlihat punya harapan hidup. Sedangkan yang sakit, ia tidak bisa memberinya karena tak ada stok obat yang bisa ia berikan. Namun, ia meringankan sakit teman-temannya dengan menjadi pendengar yang baik.
Ketiga, ia tak jadi meninggalkan kamp meski ia punya kesempatan bagus karena para rekan dokternya mengusahakan dia untuk pulang. Namun, baginya, setidaknya, meski ia mati dia ingin mati dengan mempunyai makna. Ia mati, memiliki tujuannya sebagai manusia. Dia tidak mau mati sia-sia.
Keempat, penulis tetap merawat para temannya yang sakit meski dirinya sendiri sakit parah. Dia juga punya kesempatan untuk pulang ketika di kamp setelah 2 tahun lebih. Tapi ia tidak jadi pergi dan memilih untuk membantu para temannya.
Bab Logoterapi
Karena sebelum menjadi tawanan, penulis adalah seorang dokter yang cerdas. Bahkan ia diakui oleh Freud. Meskipun mereka dekat, tapi penulis tidak setuju dengan konsep yang dipakai Freud. Alih-alih ia menerapkan Logoterapi.
Logoterapi akan membuat seorang pasien untuk fokus pada makna hidupnya. Sehingga dengan sadar akan makna hidupnya, ini akan meningkatkan kemampuan neurosisnya. Dalam konsep Logoterapi Viktor bahwa perjuangan untuk menemukan makna hidup seorang merupakan motivator utama.
Jadi, kenapa ia memiliki konsep itu, akan tergambar jelas ketika membaca buku ini. Semua ceritanya dirangkum menjadi WILL TO MEANING dan berbeda dengan Freud yang menekankan Will To Pleasure pada aliran psikoanalisis atau Will To Power seperti psikolog Adler .
Dari Will to Meaning ini, ada bukunya yang berjudul Yes To Live. Buku Frankl dengan cover matahari terbenam indah yang dilihat oleh para tawanan di kamp. Sebuah hadiah dari Tuhan kepada manusia yang tak punya apa-apa itu.
Quote
Meski setiap tulisan di buku ini sudah seperti kuot sendiri, tapi ada bagian yang paling aku suka. Yakni,
Setiap manusia memiliki pekerjaan dan misi untuk menyelesaikan sebuah tugas khusus. Dalam kaitan dengan tugas tersebut dia tidak bisa digantikan dan hidupnya tidak bisa diulang. Karena itu, setiap manusia memiliki tugas yang unik dan kesempatan untuk untuk menyelesaikan tugasnya.
Dia yang punya alasan untuk hidup akan mampu menanggung segala bentuk BAGAIMANA caranya hidup.
Bahwa hidup menyimpan makna tersembunyi dalam setiap keadaan, bahkan yang paling memilukan sekalipun.
5 Bintang ⭐⭐⭐⭐⭐
Setiap manusia pernah ada masa dimana dia tidak merasa bermakna dan kosong. Kalau keadaan gini, pasti juga tak ada energi untuk hidup dan menjalani hidup. Oleh karena itu, buku ini patut dibaca dan bagikan pada orang-orang terdekat kita.
Setidaknya, kita tahu bahwa ada kehidupan manusia yang sangat buruk namun tetap memilih untuk menjalani hidup dengan baik. Dan, membandingkan kisah kita dengan penulis terkadang bisa membuat kita lebih bersyukur. Karena kita tahu bagaimana ia hidup, tanpa perlu kita menjalani hidup yang seperti itu.
Kenapa Kamu Harus Baca?
Dari lebih 500 kata di atas, menurutku tidak ada alasan lagi untuk tidak baca. Karena buku ini akan memberi dampak yang penuh bagi kita pembaca saat membaca kisah ini. Selamat membaca dan selamat menjadi manusia yang tahu apa makna hidupnya.
0 Komentar