Buku Who Moved My Cheese, selain selalu terlihat di toko buku langganan, buku ini juga muncul di buku-buku yang aku baca. Baik tema leadership, self improvement, marketing, ataupun problem solving. Namun, belum ada rasa ingin mencoba mengulik dan membaca buku ini. Kenapa? Karena dari segi cover kurang suka dan kok tipis banget tapi harganya mahal. Nah, jangan dicontoh ya. Aku memang judge book by it's cover banget sih. Cuma waktu itu ada 2 orang yang bilang kalau harus baca buku ini karena bagus. Kemudian, saat bosan baca buku judul lain, aku refresh bacaanku dengan judul buku ini. Dan bagaimana hasilnya?
Amazing! Wow, banget! Buku tipis gini kok bisa ya ngasih tahu bagaimana menghadapi masalah dan memecahkan masalah pekerjaan atau hidup. Setelah baca buku ini, seketika melihat iklim kerja aku sekarang menjadi beda. Kenapa? Ya aku ga mau jadi seorang kurcaci “HEM” dalam tokoh ini. Meski aku punya karakter si “HEM”. Tapi ga mau lah!
Bagaimana Ceritanya?
Jadi buku ini seperti buku fabel tentang 2 tikus dan 2 kurcaci. Kurcaci HAW dan HEM. Mereka berempat menikmati keju yang mereka santap. Baik untuk diri sendiri dan keluarga. Namun pada hari tertentu, keju mereka habis tak bersisa. Nah, konflik pun mulai terjadi.
FYI, gudang keju berada di lorong labirin dan untuk menuju ke gudang keju itu dan mendapatkan surga keju itu, mereka berusaha susah payah banget. HEM dan HAW harus pakai baju olahraga dan sepatu training untuk capai ke jalur ini. Tapi, karena mereka berempat udah dapet, jadi bisa menikmati keju dengan nyaman. Tapi, sekarang kejunya mereka ilang? Apa yang mereka lakukan.
2 tikus itu setiap hari langsung cari jalur baru di labirin. Meski begitu bahaya dan gagal, mereka coba lagi dan diulang tiap hari. HEM dan HAW kaget dengan keadaan ini, lalu mereka jadinya nunggu. Hem mikir kalau kayaknya ada yang ngambil kejunya. Jadi HEM nyari orang dan yakin banget kejunya diambil.
Pada saat HEM HAW nunggu ga ngapa ngapain, si tikus udah dapet gudang keju dengan jenis keju yang banyak bahkan di gudang sebelumnya ga ada. Mereka sudah rebahan tuh sambil makan keju sedangkan kurcaci belum sama sekali. Apalagi efek nyaman membuat baju olahraga ga muat dan sepatu olahraga HEM dan HAW lama ga dipakai.
Tapi, HAW ga mau gini terus. Dia ngajak HEM dan bilang kalau kita ga bisa nunggu dan nyari keju kita. Makannya, HAW kerja lagi dari pertama. Ambil sepatu dan bajunya, dan tiap hari dia nyari keju sampai ketemu. Dan meski gagal dia selalu nulis kuot kalau semua ini bisa diatasi. Lalu keesokan harinya dia balik lagi nyari keju.
Ketika HAW berhasil ketemu keju, HAW menemukan 2 tikus itu lagi asik makan. Tapi HEM? Dia susah banget dikasih tahu. Dia nyaman dan yakin kejunya diambil orang, dia juga sebel karena dia ga bisa kasih keju ke orang terdekatnya. Dan dia malah nyari keju di sekitar gudang keju sambil menunggu.
Intinya, ketika 3 tokoh ini udah pada menikmati keju, si HEM masih cari siapa yang ngambil keju. Hem!
Dari sini kita tahu kan kalau kita ga mau jadi siapa? Lagian, keju habis karena bisa jadi ada jamur atau rayap yang menghabiskan dalam sekejap karena tempatnya di labirin. Atau Mereka ga sadar kejunya habis karena dimakan 4 dan dibagikan ke yang lain. Sampai akhirnya kaget tiba tiba abis. Daripada nyari siapa yang ambil, mending cari keju baru!
Quote Dalam Buku Ini
Selama perjalanan, kuot yang HAW tulis contohnya seperti berikut
Memperhatikan perubahan-perubahan kecil sejak awal membantu anda beradaptasi dengan perubahan-perubahan besar yang akan muncul.Bersiap untuk segera. Berubah dan nikmatilah! Terus dan terus. Mereka akan terus memindahkan cheese.
Apakah harus kamu baca?
Kamu butuh kisah ini untuk kamu jadikan pegangan hidup (lebay nya sih gitu). Menurutku cerita ini epik dan fenomenal banget. Siapa sangka sih, buku cerita tipis ini sangat memberi efek yang besar bagi pembaca.
Kalau kamu jarang banget evaluasi diri dan merasa kamu muter-muter di masalah yang sama terus, sepertinya baca buku ini dulu deh. Setidaknya membantu kamu banget soalnya biasanya kalau melihat masalah orang lain lebih jelas, dibanding masalah diri sendiri.
Bahkan, buku ini menjadi rekomendasi para tokoh besar dan menjadi sebuah mahakarya yang sudah dipakai sejak 1998.
5 Bintang⭐⭐⭐⭐⭐
- Buku kecil tapi memiliki dampak yang besar
- Bermakna dan memiliki nilai
- Bukan sekedar dibaca, tapi patut kamu miliki juga
- Bisa dibaca berulang
Buku ini agak beda dari buku yang biasa aku baca, karena dari sekitar 124 halaman, bagian utama cerita ini paling disini 90 halaman saja. Dan, buku ini bisa selesai dalam waktu 30 menit atau lebih cepat dari itu. Jadi, kamu sangat beruntung jika baca buku ini. Waktu yang efisien, dan mendapatkan pengalaman yang hebat! Happy Reading.
source image: mizan store
0 Komentar