Uang Cash
Kok uang? Iya, biar tak seperti aku yang kebiasaan cashless. Soalnya perjalanan menuju Puncak Upas melalui pintu Jayagiri ada beberapa warung yang bisa kamu singgahi. Tapi ga bis apakai ovo, atau Qris. Duh!
Oh iya, masuk untuk menuju Puncak Upas yakni dikenakan biaya Rp8000 untuk pendakian tektok, dan Rp15.000 untuk kemping. Lalu, kamu juga persiapkan uang parkir motor di warung abah ya. Biar motornya aman dan rapih. Bayarnya Rp5.000 saja. Dan........ada gorengn Rp.1000 an yang bisa kamu jadikan "kalori" selama pendakian. Yang ga sempat sarapan, bisa sarapan di warung Abah aja kok. Dan yang butuh treking pole, di warung ke dua menyediakan "tongkat anti licin" dan di jula Rp5.000 aja. Duh foto tongkatnya tak ada :(
Raincoat dan Headlamp
Karena jalur Jayagiri disambut dengan kebun kopi, karet, pinus, dan tanaman tropis, sehingga suhu cenderung lebih dingin dibandingkan jika kamu main ke Manglayang. Jadi, raincoat sangat penting biar kamu ga terlalu dingin apalagi kalau sore bisa gerimis dan hujan.
Selain itu, bagi yang baru pertama kali, kadang kita bisa terlalu menikmati perjalanan jadi ga strict to time. Kalau sampai sore, apalagi hujan dan sampai magrib, nah ini sangat membantu kamu buat tahu jalur di depan kamu. SERIUS! Ada yang pernah gini soalnya.
Teman yang tahu jalur
Kalau sama teman yang udah tahu jalurnya, waktu yang dibutuhkan jadi lebih ringkas. Ga banyak berdebat mau pakai jalan yang sebelah mana. Soalnya, ada 2-3 cabang jalur yang akan kamu temui. Dan juga, biasanya ada pita merah yang menandai jalur sih.
Berapa Km dan Berapa Jam?
Kalau lari kecil mungkin 3,5 jam yah? Kalau aku jalan butuh waktu 5 jam-an sudah dengan istirahat di puncak, di warung, ke toilet, dan istirahat di jalan karena engap. Berikut perkiraan datanya. Oh iya, aku lupa tak nyalakan 30 menit, jadi sekitar 1-2 km yang tak terhitung.
0 Komentar