Meski aku hadir dalam dunia ini dengan karakter ga enakan, gampang baper, gampang sedih, dan gampang nangis, ternyata berlatih selama sepuluh tahun untuk menjadi kuat dengan versiku, berguna juga untuk menghadapi suasana mencekam di umur ini.
Suasana mencekam, dengan artian aku harus pegang erat erat peraturan Tuhan atau kendalikan diri baik dari hati, pikiran, ataupun kondisi karir-keuangan-cinta yang sedang morat marit (ga separah itu). Tapi, tenang! Mencekam tidak pernah terjadi dalam 24 jam setiap hari. Jika ada terselip bahagia meski 30 detik saja, maka aku selalu menyelipkan syukur kepada sang penguasa.
Lalu, berita baiknya, Februari 2024 sudah menuju akhir. Selamat untuk kesabaran dan tetap berakal sehat selama 60 hari ini. Masih ada 30 hari dalam 10 bulan berikutnya. Meski kebanyakan orang tidak melihat harapan jika sedang sedih atau susahnya, tapi memang siapa sih yang bisa melihat masa depan?
Lalu, ada kesadaran yang menyelip saat aku motoran sambil kehujanan. By the way, kenapa bunga menjadi lambang penghormatan atau hadiah ya? Jika mati saja kita diberi kembang, lalu apakah kelulusan dan wisuda dengan kembang adalah merayakan matinya kehidupan malas-malasan? Ok! Sebelum maret, kini suda sudah berubah selama maret.
Selamat berpuasa dan menyelesaikan book reading challengen bulan ini!
0 Komentar