Banyak hal (kadang) tentang kelebihan malah menjadi sebuah kekurangan. Sama halnya dengan buku. Buku memang benda yang terpuji, namun saking terpuji, benda ini menjadi sebuah benda yang ‘dibenci’. Banyak orang yang malah jadi “benci” sama buku karena buku memiliki 10 kekuatan ini. Jika kamu menyetujui 5 poin atau lebih dari daftar berikut, kamu patut mendapat julukan pembaca setia. Tapi kalau ternyata 10 poin berikut kamu setuju, apa julukan yang paling pantas untuk kamu? Yuk simak hal apa saja yang bisa membuat orang benci dengan buku.
1. Candu
Candu adalah hal yang baik atau tidak? Jika candu pada buku, tetap saja bukanlah hal baik. Contohnya adalah ketagihan memiliki buku dan membeli buku padahal kamu belum selesai membaca satu buku. Atau bahkan kamu belum membuka buku baru yang masih disegel. Tapi, karena kamu lihat buku baru dengan cover aduhai, atau buku baru dari penulis pujaan, akhirnya kamu langsung beli. Hmm, betulkan? Kamu adalah salah satu dari itu? Jika begitu, candu bukanlah hal yang baik dong meski candu buku? (begitupun penulis yang harus mengaca pada diri sendiri).
2. Mahal
Mahal. Buku memang mahal. Apalagi buku adalah produk pemikiran seseorang. Tidak bisa kalau dijual murahan. Namun, murah dengan murahan adalah hal beda. Begitupun mahal, mahal juga akan subjektif bagi setiap orang. Tapi, tetap saja buku kebanyakan mahal ya. Karena tak mungkin kita demo untuk menurunkan harga buku, lebih baik kita tuntut pemerintah untuk menaikkan UMK para pekerja Indonesia. Jangan sampai seperti menteri kita yang menganggap bahwa UMK pekerja Indonesia begitu tinggi. Kalau UMK tinggi, orang-orang tak akan berpikir dua kali untuk beli buku. Kenyataannya toh M\mereka malah lebih milih beli makan.
3.Menghipnotis
Buku bisa membuat orang melakukan sesuatu seakan ia dihipnotis! Kamu ingat bahwa pembunuh John Lennon merasa terinspirasi oleh buku J.D. Salinger's "The Catcher in the Rye". Itu adalah kasus yang keterlaluan. Kasus sederhana adalah, kita akan merasa terhipnotis dengan buku dan begitu menyukai buku dan menganggap bahwa dengan buku aku bisa hidup. Apalagi jika kamu menemukan buku yang pas. Begitu menghipnotis dan membuatmu langsung jatuh cinta. Bahkan, ada yang lebih mementingkan baca buku daripada mengerjakan PR. Hmm, itu kamu juga kan?
4. Bikin sayang
Aduh! Buku memang bikin sayang. Apalagi buku yang dikasih dari orang lain, langsung deh bertekuk lutut seakan orang itu paling baik. Eh engga dong! Intinya buku bikin sayang karena saat unboxing buku harus hati-hati, jangan sampai saat dibaca juga terlipat, di sampul agar cover tidak kotor. Ya, kadang memang buku bikin orang sayang.
5. Bisa jadi obat
Meskipun bikin candu, buku juga bisa menjadi obat. Obat adalah hal yang dianggap oleh kita bisa menyembuhkan atau meredakan. Dalam hal ini, buku bisa menyembuhkan atau meredakan seseorang yang sulit tidur, yangs sedang gelisah, dan yang sedang patah hidupnya. Membaca buku, seakan kita langsung menyelami pikiran penulis dan dibawa dalam kehidupan asing yang ternyata semua orang pernah melalui bagaimana rasa jatuh, dan bertahan untuk hidup yang lancung. Tentu saja, buku bisa menjadi “obat” kecemasan pada manusia akan hidupnya. Setidaknya buku mengajarkan kita tidak sendiri dan lebih tenang. Contohnya adalah buku Seneca mengenai hidup yang singkat.
6. Bikin Sombong
Benci! Kadang buku menjadi seorang sombong. Contohnya adalah ada satu orang yang menganggap ia membaca buku tebal adalah orang yang keren dan membandingkan dengan buku tipis yang dibaca teman. Sombongkan? Atau ketika dia memiliki buku banyak dengan cover yang bagus, dia juga sombong. Hmmm sebentar, apakah mereka sombong atau diri sendiri ini yang iri? Yuk kita pikirkan kembali.
7. Menghancurkan rencana menabung
Ada saatnya, berjalan ke toko buku tanpa niatan untuk membeli buku karena kita tahu kita tidak punya uang! Jadi pergi ke toko buku untuk melihat koleksi buku yang bikin mata senang. Sayangnya, semua itu tidak mempan dan buku malah membuat kita kehilangan uang lagi. Buku merusak perencanaan hemat karena kita sesayang itu dengan buku.
8. Lupa diri
Lupa diri? Sudahkah pernah mengalami itu ketika ada diskon buku beli 100 dapat 3 di Buku Akik? Atau beli buku di Big Bad Wolf karena buku 270 ribu menjadi harga 95 ribu saja. Apakah kamu pernah lupa diri? Meski hanya membawa 500 ribu ternyata yang kamu habiskan adalah 1 juta? Dengan alasan mendapatkan diskon lagi dari Bank BCA?
9. Membuat orang bodoh, ...kok?
Seperti manusia bodoh yang senyum sendiri, yang marah sendiri, yang emosi sendiri. Seperti halnya baca buku Perempuan di Titik Nol yang menghadirkan segala emosi yang ujung-ujungnya kita tak bisa berbuat lebih karena narasi itu...adalah sebuah buku. Rasa menyebalkan dan merasa bodoh ketika dalam ada buku yang bercerita mengenai seorang tokoh teriak merdeka malah dipenjara di Bukit Duri dan diasingkan di Pulau Buru. Menyebalkan! Lalu, kalau kamu, apakah kamu ingat buku apa yang membuat kamu emosi, baik sedih, senang, atau marah?
10. Bikin possessive ga sih?
Ada kalanya, ketika membaca buku juga ingin sekaligus memilikinya. Ada yang kurang jika baca buku tapi karena pinjam. Dan ada yang lebih kurang jika punya buku tapi dipinjam dan tak dikembalikan.
Setelah ditaksir, 10 hal diatas adalah kelemahan buku yang membuat orang-orang “benci” buku nih. Jika harus dijadikan 13 hal yang membuat orang membenci buku, kira-kira apa ya 3 poinnya? Jawab di komentar ya.
0 Komentar