Sebagai seorang yang menikmati menulis, copywriting menjadi hal yang menyenangkan. Apalagi, hal yang menyenangkan ini menjadi sebuah pekerjaan yang bisa menghasilkan materi. Rasa-rasanya, seakan melakukan hobi yang dibayar. Ditambah lagi, skill menulis akan menjadi semakin hebat dan melesat.
Copywriting Vs Content writing
Copywriting bisa dilakukan secara freelance ataupun full time. Jadi, kita bisa mempunyai waktu untuk menerima freelance job buat nambah uang dong? Yap, sebagian betul dan sebagian lagi memang betul banget. Sayangnya, tugas copywriting di setiap perusahaan kadang berbeda-beda. Nah disini tugas kalian untuk tahu apa bedanya Copywriting dan Content writing.
Secara garis besar, copywriting adalah menulis dengan tujuan untuk membantu perusahaan untuk meningkatkan penjualan. So, biasanya kamu akan bertanggung jawab terhadap penulisan iklan, landing page, newsletter, deskripsi produk, dan blog. Sedangkan Content Writing adalah memproduksi tulisan yang menarik untuk media online seperti sosial media, menulis blog perusahaan dengan SEO. Meski terkadang, hampir sama tugasnya, namun copywriting dan content writing dibedakan dengan tujuannya. Copywriting yakni mengajak pembaca untuk bis amembeli atau membantu penjualan perusahaan, sedangkan content writing bertujuan memberikan informasi.
Ekspektasi Vs Realita Copywriting di Lapangan
1. Copywriting hanya menulis
Copywriting hanya mengisi tulisan yang diperlukan perusahaan. Nyatanya, menulis memang tidak hanya sekadar. Tujuan menulis harus ditetapkan seperti segmentasi pembaca, dan key information apa yang harus kamu masukan dalam tulisan kamu. Contoh penulisan iklan dengan tujuan awareness, consideration, dan conversion.
Tak begitu mudah memang, karena setiap tulisan memiliki tujuan. Bahkan menulis Newsletter memiliki tantangan sendiri seperti judul newsletter yang harus menarik agar bisa meningkatkan CTA (call to action).
2. Copywriting hanya untuk produksi konten marketing
Intinya, copywriting mengisi kebutuhan konten marketing aja kok. Agar bisa membantu penjualan perusahaan. Realitanya, copywriter di lapangan tidak sederhana itu. Ada bias tugas content writer yang juga dikerjakan oleh copywriting. Misalnya produksi tulisan yang bertujuan informasi.
3. Copywriting hanya skill menulis
Keahlian menulis dalam tugas copywriting adalah keharusan. Namun realitanya berkata lain. Dalam menulis copy, Creative thinking menjadi modal utama. Karena tulisan harus lebih menarik, lebih menjual, dan lebih beda dari yang lain. Bahkan, tak hanya menulis tapi diimbangi dengan membaca. Baik membaca buku bahkan membaca situasi dan tujuan penulisan. Jika segmentasi tergantung umur, tone of voice penulisan harus disesuaikan. Jika tujuannya conversion, pemilihan kata juga harus tepat. Lalu jika tulisa ditujukan untuk segmentasi demografi ekonomi, penggunaan kata diskon bahkan mempunyai efek yang berbeda dalam setiap kelas ekonomi.
Jadi, copywriting bukan hanya membutuhkan skill menulis. Melainkan membaca, mendengarkan, dan creative thinking.
4. Copywriting mudah
Apakah yakin menulis adalah hal mudah? Tentu saja mudah jika tidak ada revisi. Realitanya, seorang copywriting tetap harus menerima saran dari client dan tetap harus merendahkan ego untuk menerima saran meski ia bukan ahlinya. Tentu saja, kita harus menerima pandangan dari awam untuk keahlian menulis kita.
Memang, ekspektasi dan realita di lapangan akan selalu berbeda. Oleh karena itu, sebelum mengambil pekerjaan copywriting, pastikan tugas sebagai tanggung jawab kamu di perusahaan. Apakah akan bercampur dengan content writing atau tidak.
Jangan kaget jika kemampuan story telling kamu juga diperlukan dalam menjalankan tugas copywriting. Jika tujuanmu adalah untuk menulis iklan dengan tujuan awareness, bisa jd menulis naskah video creative dengan teknik story telling menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
So, sudah siap mengambil tugas sebagai copywriter? Yuk cari tahu gambaran pekerjaan yang perlu kamu perhatikan sebagai seorang copywriter.
credit : Photo by Green Chameleon on Unsplash
0 Komentar