Joy of Missing Out oleh Tanya Dalton



Buku Joy of Missing Out oleh Tanya Dalton adalah buku yang kamu butuhkan ketika kamu kerepotan. Seperti buku self help lainnya, buku ini memberi kita energi untuk memulai percaya bahwa hal-hal yang di luar kendali kita tetap bisa kita usahakan untuk tidak terlalu keluar kendali. Maksudnya?

Sederhananya, jika kamu kerepotan dengan tugas kampus, kerja, kehidupan, keluarga, anak, sekolah, dll, kamu perlu menerapkan metode yang ada di buku ini, yakni liveWELL yang dibahas dalam 4 bab utama.

Dalam Joy of Missing Out bisa dikatakan bahwa kita tak perlu mengikuti hustle culture yang sedang ramai dilakukan orang-orang di tahun ini. Namun bagaimana caranya? Ayo kita baca ulasan berikut sampai selesai ya.



Buku ini tidak ada yang spesial kecuali

Bagiku, buku ini tidak menempati rating tinggi dalam daftar bacaan dan tidak terlalu speasial. Namun, bagaimana Dalton menguraikan narasi dan bercerita bagaimana ia bisa mengelola harinya yang kerepotan melalui buku ini lah yang bisa menjadi poin istimewa.

Sebagai seorang ibu, pekerja, pengusaha, dan masih mengejar cita-cita, banyak hal yang membuat kerepotan. Oleh karena itu ia menciptakan metode liveWELL yang ia terapkan pada diri sendiri dan bahkan untuk membantu orang lain. Yes, it works!

Fokus adalah kunci

Buku ini memberi tahu kita bahwa kita harus fokus!

Bahwa kerja efektif adalah yang harus dilakukan, bukan hanya kerja efisien. Bedanya? Kerja efisien adalah kerja multitask yang bisa kamu kerjakan semuanya. Sedangkan efektif adalah fokus pada penyelesaian masalah atau pekerjaan. Jadi, fokuslah untuk mnyelesaikan satu masalah ketimbang berusaha susah payah mengerjakan semuanya. Karena efisien terkadang malah menurunkan fokus kamu untuk mendapatkan hasil sempurna.

..karena bisa jadi, bukan tugas dari orang lain lah yang terlalu banyak. Namun, diri kitalah yang membuat tugas ini berantakan.

Buku Joy of Missing Out memakai metode yang hampir sama dengan konsep Richard Koch 80/20. Karena dalam buku ini juga membahas Prinsip Pareto pada halaman 92 dan juga Parkinson Law pada halaman 94. 

Kita sebeltulnya mampu mengerjakannya, tapi kita sering membiarkan tugas-tgas ini mundur sehingga menghabiskan waktu kita.

Buat Deadline Sendiri

Buku Joy of Missing Out menggaris bawahi pada garis batas atau deadline. Dalton yakin bahwa jika kita secara yakin dan “keras” pada diri kita sendiri untuk membuat deadline pekerjaan kita, maka pekerjaan tambahan lainnya tidak akan mengganggu atau bahkan menghancurkan timeline

Seperti halnya ia menerapkan 4 skala penting manajemen waktu yang sudah familiar yakni The 4 Ds Do, Defer (Delay), Delegate, and Delete (Drop).  Hanya saja,  pada buku ini hanya memakai 3 jenis, yakni DO, Decide, Delegate. Karena ia yakin, orang-orang yang kerepotan pasti tidak ada bagian pekerjaan yang di eliminate atau delete. Semuanya penting.

Bila kamu memprioritaskan tugas-tugas penting, akhirnya tak ada tugas mendesak sama sekali.

Jangan membuat Task List

Jangan membuat daftar kerja yang sering kamu buat tiap hari dan mencoretnya setiap selesai. Dalam buku ini, task list sama saja seperti membangun endorphin disetiap kali mencoret. Akan tetapi, jika kamu kerepotan dan tak ada coretan di task list, maka kamu hanya akan merasa "menurun" dan tidak produktif. Dibanding membuat daftar, lebih baik membuat prioritas dan deadline yang “keras” pada diri sendiri.

Jika kamu membaca Filosofi Teras, kamu yakin bahwa kerepotan kadang terjadi karena itu diluar kendali. Namun, setidaknya, meski kamu tidak bisa mengendalikannya, kamu bisa memutuskan diri sendiri untuk tidak terpengaruh dalam suasananya.

Kalaupun suasana keluarga kamu sedang tidak baik-baik saja, kamu bisa memutuskan untuk tidak terpegaruh dan tetap menjalani hidup (berusaha) seperti biasa. Karena kadang, “setor” muka di lingkungan kerja, lingkungan tongkrongan, atau lingkungan keluarga saja sudah cukup.

Menurutku, buku ini memberi tahu kita bahwa kita ingin menyelesaikan semua tugas secara cepat, and we know it. Namun, multitasking hanya akan menurunkan fokus dan membuat kamu kelelahan. Sehingga, fokus dan prioritas adalah hal yang bisa membuat perkara keluarga, pekerjaan, dan kehidupan pribadi kamu lebih nyaman. Ayo ciptakanlah jeda! Seperti halnya ritme sirkadian. Apakah kamu tahu ritme sirkadian?

Dan, bagi kamu yang mengejar work-life balanced, terkadang sesuatu yang dikejar malah akan susah kita dapatkan. Seperti halnya kebahagian. Semakin kita mencari definisi kebahagiaan, kita hanya terpenjara tanpa menikmati proses yang seringnya memberi kebahagiaan. Dibanding balance, “harmoni” adalah yang cocok untuk kamu kejar. Work-Life tak perlu seimbang, namun harmoni. Meskipun sedang kacau dalam pekerjaan, hidup selalu bisa menyesuaikan.

Kitaharus meneruskan hidup, termasuk bagian-bagian yang tak terlalu menggembirakan (Dalton, 148:2021)

Selamat menikmati jeda untuk fokus satu persatu pekerjaan kita. Tak perlu terburu-buru, persiapkan energi untuk menentukan prioritas, serta jangan terpengaruh suasana. Mari mulai!

BTW, buku ini tipe "paperbook" yang sering ditemui di toko buku bandara. Jadi ukurannya memang ga terlalu besar. Cocok buat menemani perjalanan. Cuma, kalau untuk anotasi dan corat-coret dan highliter jadi kurang pas. Harapannya, kalau cetak ulang, desainnya dan ukurannya di ganti ( i wish i have that power).

Posting Komentar

0 Komentar