Jadi, rencananya, aku ingin persiapan mudik dan beli tiket dahulu sebelum pulang. Tapi, kapan aku harus pulang?
Karena sebelum pulang, aku harus punya rumah. Atau keluarga di rumah yang menunggu sebuah kepulangan. Pulang sebagai anak, manusia, bocah perantauan, istri, seorang menantu, calon ibu, atau yang terakhir, sebagai jasad di waktu yang tepat.
Karena sebelum pulang, aku harus punya rumah. Jika rumah terlalu mahal untuk generasi roti lapis ini, bisakah sebut saja tempat menetap? Dan di masa kritis nan menyebalkan ini, aku sedang membutuhkan pertolongan untuk bisa pulang dan menetap. Dengan begitu, romansa-romansa yang awalnya jadi wacana, seperti kemping dan bebakaran bisa kita lakukan berdua di tempat menetap kita.
Karena sebelum pulang, aku harus punya rumah. Jadi, sebelum aku pulang, aku butuh kerja sama dengan ekstra usaha. Menemukan kita, menemukan tiket, dan menemukan tempat menetap. Lalu, dimana kita bisa menemukan kita? Atau bagaimana, aku bisa menemukan kita, atau bagaimana kita bisa menemukan aku?
Kapan aku harus…?
0 Komentar